Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Memperingati Hari Kesakitan Pancasila 1 Oktober - IMMawati Ayu Santri

  PC IMM KAB SIDRAP Peringatan hari kesaktian Pancasila dilakukan setiap tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Secara garis besar peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang kembali jalannya sejarah di masa lalu dalam mempertahankan ideologi bangsa. Adanya Hari Kesaktian Pancasila juga bisa dilakukan atas dasar mengenang dan menghormati jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa gerakan 30 September atau lebih banyak dikenal dengan sebutan G30S/PKI. Awalnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini hanya dilakukan oleh Angkatan Darat. Kini Hari Kesaktian Pancasila menjadi salah satu Hari Nasional yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan ini bertujuan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) dan juga untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut. Mengenang latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila, G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, 6 orang

Memperingati G30S/PKI - IMMawati Nurmiati

PC IMM KAB SIDRAP Memperingati G30S/PKI Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia, yang biasa kita kenal dengan sebutan G30S PKI adalah peristiwa dimana terjadinya pembantaian yang terjadi di satu malam pada tanggal 30 September - 1 Oktober 1965 Peristiwa ini dimonitoring oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dimana malam itu mengakibatkan 6 jenderal dan 1 perwira Tentara Nasional Indonesia gugur dan dimasukkan kedalam lubang sumur atau kita kenal dengan Lubang buaya Keenam Perwira TNI yang menjadi korban G30S PKI antara lain : Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswoharjo dan Kapten Pierre Tendean. Dengan gugurnya pahlawan bangsa  pada peristiwa G30S PKI mengajarkan kita tentang betapa pentingnya mencintai tanah air, menjunjung tinggi dasar negara dan memahami bahwa kepemimpinan yang lemah bisa mengakibatkan kehid