IMMawan Sernandi
Ketua Bidang SBO PC IMM Kab.Sidrap
Ketua Bidang SBO PC IMM Kab.Sidrap
Sayembara Literasi, Negara Indonesia menempati urutan bawah dalam literasi dunia, hal tersebut disebabkan karena budaya literasi masyarakatnya masih sangat rendah. Sejak 16 tahun silam Indonesia telah ikut dalam proyek penelitian dunia untuk mengukur literasi membaca dan menulis, dari proyek penelitian tersebut terbukti memang bahwa Indonesia merupakan negara yang kurang daya bacanya dalam literacy purpose kebanyakan orang Indonesia membaca atas dasar information purpose.
Literasi adalah kebutuhan masyarakat oleh karena itu literasi kemudian harus massif digelorakan oleh setiap masyarakat maju, tentu saja rendahnya dalam ber-literasi maka bisa kita katakan sebagai penghambat kemajuan hidup suatu bangsa. Berdasarkan konteks bacanya,menurut Harvey J. Graff. Literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk membaca dan menulis sementara dari pengkajian merriam-webster mengartikan literasi ialah suatu kemampuan atau kulitas melek aksara didalam diri seseorang dimana didalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.
Mahasiswa yang merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi baik di universitas, institut, atau akademi yang tentunya mempunyai peran penting dalam membangun suatu bangsa sebagaimana yang kerap kali diucapkan oleh senior-senior sewaktu menjadi mahasiswa baru bahwa "kalian adalah generasi muda untuk melanjutkan perjuangan pendahulu terdahulu kalian, kalian merupakan suatu kebanggan sekaligus tantangan karena ekspektasi dan tanggungjawab yang dipikul oleh para mahasiswa begitu besar, kalian adalah agen pembawa perubahan yang menjadi seorang pemberi solusi bagi permasalahan yang di hadapi oleh masyarakat bangsa Indonesia."Ucap senior dengan tegas'. Maka membaca dan menulis merupakan salah satu cara untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri pada seorang mahasiswa.
Sementara itu, ketika kita mau melihat di era saat ini digencarnya suatu arus globalisasi yang menuntun seorang mahasiswa untuk massif dalam menulis dan membaca ternyata masih sangat kurang terutama dalam membaca dan menulis suatu opini, artikel, essay dan lain sebagainya. Tentu ini sungguh berimplikasi pada perubahan sosial padahal membaca dan menulis dapat memberikan pencerahan bagi banyak orang.
Literasi itu sendiri telah menjadi isu yang sangat seksi dibicarakan dikalangan para mahasiswa untuk digunakan sebagai alat analisis permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat dalam bentuk membaca, menulis, berdiskusi sampai kepada tatanan aksi yang sering disebut dengan aksi sosial/perubahan sosial, dari kegiatan-kegiatan tersebut sangat jelas didalam konstitusi kita yaitu undang-undang dasar 1945 bab X, pasal 28, dinyatakan "kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam undang-undang. "Jadi sudah sangat jelas kegiatan yang mengeluarkan pikiran dengan tulisan merupakan ruh dari seorang mahasiswa sebagai penentu maju atau mundurnya suatu bangsa.
Komentar
Posting Komentar