Jumarni
Mahasiswa UMS Rappang
Prodi Teknologi Hasil Pertanian
Perihal suka dan tidak suka tetapi harus bisa menyukainya, suka ataupun tidak suka itulah kenyataannya, dan yah harus pula menerimanya. Berbicara tentang hidup, perjuangan, pengorbanan, semua orang pasti sudah tau, kenal, tetapi belum tentu memahaminya. Bisa saja ada yang tau, tetapi belum mengenalinya, layaknya kita mengetahui seseorang lengkap dengan nama, alamat, warna mobil, dan lorong rumahnya, tetapi tidak mengenalinya. Ada yang mengenali tetapi belum memahaminya, layaknya kita punya seorang teman tetapi tidak paham dengan orangnya. Misal dengan hal yang disukainya, yang tidak disukainya dan lain sebagainya. Dan juga ada yang sudah memahaminya, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara untuk memulainya. Memulai saja sudah tidak tau, apalagi untuk mengakhirinya. Hadeuuhh... Dan yah hidup memang seperti itu, sangat bervariatif, dan begitulah adanya. Mahasiswa UMS Rappang
Prodi Teknologi Hasil Pertanian
Tau Ketupat ??, pastinya tau. Karena sudah sangat tidak asing dengan lingkungannya kita, apalagi di Indonesia ini, yang selalu dan tidak pernah absen berada dimeja makan apabila lebaran tiba. Kalau hanya dilihat dan ditilik-tilik begitu saja, tanpa ingin menyentuhnya, untuk mempelajarinya agar bisa tau dan paham mengapa bisa berbentuk demikian dan bisa menjadi ketupat, yang bisa di isi dengan beras, beras tidak jatuh dari wadahnya, terus dimasak, dan setelah itu dihidangkan. Tapi Upsss... Jangan dihidangkan kalau belum masak yah, nanti sakit perut, wkwkwkwkk.
Mungkin saja tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa membuat ketupat itu susah, tidak mudah dimengerti, apalagi teruntuk orang yang tidak tau dan tidak paham untuk membuatnya, teruntuk orang yang tidak tau yah, yang udah tau aman kok, hihiii. Dari ketupat kita bisa belajar sebenarnya, disitu ada gambaran hidupnya kita sebagai Manusia. Pembelajaran, perjuangan, pengorbanan, dan keberhasilan.
Sedikit mengutip perkataan dari seseorang, yang disampaikan kepada saya, beliau saya panggil Kakak (tidak sebut nama). Yakni bilangnya begini "Hidup ini ibarat roda yang berputar, kadang saat kita berusaha menjadi lebih baik akan ada saja yang mencoba untuk menjatuhkan kita, saat kita berbuat baik akan selalu saja ada orang yang tidak suka, namun saat kita berbuat buruk pun justru lebih banyak lagi yang tidak suka, bahkan yang menciptakan kita pun tidak menyukainya. Tapi beda halnya jika kebaikan Dunia boleh saja tidak menyukai kita, tapi langit jangan sampai. Hidup memang tak semulus jalan tol yang bisa dipacu dengan kecepatan tinggi, tapi hidup kita ini seperti mendaki gunung untuk sampai ke puncak tertinggi. Maka kita harus bisa melawati hutan rimba, tebing, jurang, tersandung, jatuh bangun, lelah ingin berhenti dan berputar arah. Tapi kita tidak pernah menyerah, karena kita tau untuk dapat meraih puncak maka kita butuh perjuangan untuk bisa sampai, dan saat berada diatas, maka segalanya akan terasa lega, dan yah hidup ini hampir seperti itu". Hmmm.. dan yah sepertinya hidup memang seperti itu.
Dari ketupat saya sedikit tau dan lebih mudah paham apa itu hidup, ada pembelajaran, perjuangan, pengorbanan, dan keberhasilan. Kalau kita mau belajar, pasti bisa. Kalau kita mau berjuang dan berkorban pasti ada hasilnya. Walaupun dalam tanda kutip tidak semulus dengan apa yang telah kita rencanakan diawal, dan hasil yang telah kita terima. Setidaknya kita sudah berusaha, akan sangat tidak baik kalau kita mengharapkan dengan yang namanya hasil tetapi tidak mau berusaha. Kalaupun memang itulah yang kita dapatkan, berarti itulah hasil usaha dan perjuangannya kita. Bukankah apabila hendak menerima dan mendapatkan hasil, maka seharusnya kita untuk berusaha. Kalau bukan diri sendiri yang berpikir untuk berproses, maju, dan berkembang, jadi siapa lagi, kalau bukan sekarang yah kapan lagi. Kita Hidup di Dunia tidak hanya untuk cari uang, makan, kenyang, lalu mati. Tidak demikian ternyata, harus punya aset misal, kita punya generasi, anak cucu, jadi harus berusaha agar mereka juga bisa ikut untuk merasakan dari hasil usaha, perjuangan dan pengorbanannya kita.
Sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Qur'an yang artinya "Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (Q.s Ar-Ra'd : 11). Jadi sudah sangat jelas dan tentunya tidak terbantahkan lagi untuk kita sebagai seorang Manusia, bahwa kita harus berusaha, menambah kualitas diri, penguatan intelektualnya kita, agar wawasannya kita bisa bertambah dan terus bertambah disetiap waktunya. Juga kita harus bisa paham, tidak cukup dengan hanya sekedar tau saja bahwa "Setiap orang akan mengalami yang namanya masa tua, laki-laki dan perempuan semuanya sama. Tetapi tidak semua orang bisa menjadi pribadi yang Dewasa. Sedangkan Dewasa mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupannya kita, tidak lain untuk menunjang, dan melengkapi pola pikir, cara bertindak, juga bagaimana cara menyikapi hidup yang sesungguhnya. Masa tua memang menandakan kalau kita pernah berada dimasa muda, tetapi akan alangkah jauh lebih baik kalau Dewasa juga ikut serta". Indonesianya kita butuh generasi, bibit unggul untuk memajukan bangsa kita ini untuk menjadi lebih baik lagi.
Perihal Dewasa bukanlah masalah umurnya kita, ada yang masih berumur belasan tahun tetapi sudah berpikir atau bahkan bertindak lebih Dewasa. Ada juga yang sudah berumur puluhan tetapi baru berpikiran Dewasa, dan belum bisa bertindak yang lebih Dewasa, juga ada yang sudah kategori tua, tetapi masih tetap sama seperti saat masih muda, dan begitu-begitu saja yakni pemikiran yang masih belum berhasil sampai dan berada pada titik Dewasa. Jadi kalau demikian, apa yang bisa diapresiasi dalam dirinya kita, apa yang bisa kita pergunakan untuk menghadapi fase hidup yang semakin hari semakin berevolusi saja, hidup tidak mudah, tanpa berusaha maka akan tertinggal dibelakang dan tetap berada dipojokan sana. Progress harus ada, kemajuan dan perubahan itulah bekalnya kita untuk menghadapi tantangan zaman yang ada, yang semakin hari semakin menjadi-jadi yang tidak ada habis dan ujungnya sebelum kita berusaha untuk bisa keluar dari zona aman yang masih disebut dengan kategori nyaman. Yukk keluar dari zona nyaman, nyaman itu jebakan.
Kita sebagai Manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, laki-laki dan perempuan semuanya sama. Tidak ada yang membedakan, bedanya hanya satu, yakni kemauan untuk melakukan perjuangan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Hidup hanya di Dunia hanya satu kali, mari kita pergunakan untuk hal-hal yang produktif dan yang bermanfaat saja. Jadi pilih mana, mempunyai perubahan dari hasil usaha dan perjuangannya kita atau lebih memilih untuk tetap berada ditempat yang begitu-begitu saja (Monoton). Mari memilih, hidup adalah pilihannya kita, itu yang kita pilih maka itulah jalan hidupnya kita.
Sebagai Manusia, semoga kita termasuk salah seorang yang berguna dan bermanfaat bagi sesama. Bukankah "Sebaik-baik Manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya", baik itu dimasa sekarang dan terkhususnya dimasa yang akan datang nantinya. Menebar kebaikan kepada sesama makhluk yang ada, dan senantiasa menjaga tanggungjawab dan amanah yang kita pegang selama hidup di Dunia. Kita adalah pemimpin, dan semua orang bisa menjadi pemimpin. Juga bukannya pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban, yang tidak hanya dipertanggungjawabkan didepan sesama Manusia, tetapi juga akan diperhadapkan kepada Tuhan, yakni Allah SWT. Semangat, semangat dan tetaplah bersemangat. Jika bukan kamu yang merubah hidupmu, maka siapa lagi, jika bukan sekarang kapan lagi.
If you want, you can do it.
🙏🙏💪💪💪
BalasHapusAdek kabid ji memang😉
BalasHapus