Langsung ke konten utama

Jadi Sorotan Dunia, Kabid Hikmah IMM Sidrap : Kasus Covid-19 Di Indonesia Menakutkan

Penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia kian menghawatirkan. Hal ini menyebabkan sejumlah negara melarang warganya untuk berkunjung ke negara ini. Salah satunya Arab Saudi, yang mengancam warganya dengan hukuman berat jika nekat berkunjung ke Indonesia. Ini mendapatkan tanggapan dari banyak pihak, salah satunya dari kabid hikmah pc imm sidrap "IMMawan Sernandi.

Menurut IMMawan Sernandi saat ini kasus Covid-19 Indonesia menjadi sorotan dunia. Hal itu terlihat saat kebijakan Pemerintah Arab Saudi melarang warganya berkunjung ke Indonesia.

Tidak hanya itu, setidaknya  ada beberapa negara ramai-ramai 'tutup pintu' untuk Indonesia. Hal tersebut menanggapi tingginya lonjakan kasus COVID-19 yg terus mengalami peningkatan seperti negara kwait, amerika serikat dan beberapa negara lainnya

Bahkan menurut Sernandi, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi membeberkan ancamannya, yaitu akan dilarang bepergian ke luar negeri selama tiga tahun dan ada sanksi lainnya

Hal itu lantas membuat andi (nama sapaannya) mengeluarkan opini bahwa kini Indonesia sudah berubah menjadi negara yang menakutkan di mata dunia

Bahkan, kata andi, Tanah Air kini juga menjadi menakutkan bagi negara-negara sahabat seperti Arab Saudi.

“Indonesia makin ‘menakutkan’ bagi dunia termasuk negara sahabat sekalipun,” (10/8/2021)

IMMawan sernandi beranggapan bahwa masalah utama yang kini kita hadapi adalah rendahnya tingkat kepercayaan pada pengendalian Covid-19.

“Tingkat kepercayaan pada pengendalian Covid-19 dinilai rendah, itu masalahnya,” sambungnya.

Selain itu, andi juga menyampaikan bahwa Indonesia kini butuh sosok yang berjiwa pemimpin dalam mengendalikan Covid-19.

“Perlu leadership dalam penanganan Covid,” tandas IMMawan sernandi

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintahan Arab Saudi telah melarang seluruh warganya untuk datang ke negara-negara yang masuk daftar larangan selama pandemi Covid-19.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merefleksikan Pesan Buya Syafii Maarif Sebagai Gerakan Pencerdasan Generasi Muda

Penulis : Arman (Ketua Bidang Organisasi PC IMM Sidrap Periode 2019-2020).

"PERSPEKTIF AKTIVIS MENCERAHKAN DAN MENCERDASKAN SEBAGAI WUJUD PERAN RAHMATAN LIL 'ALAMIN"

Arman  Ketua Bidang Organisasi  PC IMM Sidrap Periode 2019-2020 Bulo Wattang, Kamis, 18 Juni 2020 Berbicara tentang aktivis tentunya tidak asing lagi ditelinga mahasiswa terutama yang bergelut di dunia organisasi kemahasiswaan yang ada di perguruan tinggi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia aktivis merupakan orang yang termasuk dalam anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita, yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dalam organisasinya, atau dengan kata lain seseorang yang menggerakkan aktivitas-aktivitas organisasi. Seorang aktivis tentunya memiliki tanggung jawab besar sebagai agen of change dan social of control sehingga kehadirannya ditengah-tengah masyarakat sangat strategis dalam memberikan kontribusi positif dalam menjawab dinamika sosial yang kekinian. Untuk itu aktivis yang berada dilingkungan perguruan tinggi hendaknya tidak hanya sekedar menjadi mahasiswa formal saja tetapi ilmu yang didapatkan

Memperingati Hari Kesakitan Pancasila 1 Oktober - IMMawati Ayu Santri

  PC IMM KAB SIDRAP Peringatan hari kesaktian Pancasila dilakukan setiap tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Secara garis besar peringatan Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang kembali jalannya sejarah di masa lalu dalam mempertahankan ideologi bangsa. Adanya Hari Kesaktian Pancasila juga bisa dilakukan atas dasar mengenang dan menghormati jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa gerakan 30 September atau lebih banyak dikenal dengan sebutan G30S/PKI. Awalnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini hanya dilakukan oleh Angkatan Darat. Kini Hari Kesaktian Pancasila menjadi salah satu Hari Nasional yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan ini bertujuan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) dan juga untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut. Mengenang latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila, G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, 6 orang